This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 29 Maret 2010

KENAPA WANITA BANYAK MASUK NERAKA ?


Rasulullah saw. Bersabda, “Aku telah berdiri dekat pintu syurga, maka aku menyaksikan orang-orang yang memasukinya kebanyakan fakir miskin, orang-orang kaya masih tertahan. Ahli-ahli Jahannam pun telah dicampakkan ke dalam neraka Jahannam, dan ketika aku berdiri di pintu neraka, aku menyaksikan bahwa perempuan yang paling banyak memasukinya.” (Misykat)
Apakah sebabnya , banyak perempuan memasuki neraka, telah diterangkan di dalam beberapa hadits yang lain. Abu Said berkata Rasulullah saw. Pernah mendatangi lapangan tempat sholat hari raya, ketika beliau melalui majelis perempuan, maka beliau berkhotbah kepada mereka, “Hendaklah kalian memperbanyak sedekah. Aku telah melihat banyak perempuan memasuki neraka. Mereka bertanya, “Apa sebabnya ya Rasulullah ?” Rasulullah saw. Menjawab, “Karena kebanyakan perempuan suka mengutuk (mendoakan untuk keburukan orang lain) dan kebanyakan mereka tidak berterimah kasih kepada suami mereka” (Misykat)
Kedua sifat ini banyak terdapat pada perempuan. Dia berkhidmat kepada anak-anaknya dengan berbagai macam pengorbanan, dan selalu memikirkan kesenangannya. Tetapi karena persoalan sepele, dia melaknati anaknya dengan perkataan , ‘matilah kamu, ‘binasalah kamu’ dll.
Kebanyakan perempuan tidak berterimah kasih kepada suami mereka. Dengan susah payah suami berusaha untuk menyenangkan isterinya, tapi dimata isteri hal itu belum juga memuaskannya. Dia selalu bersedih dan menyalahkan suaminya, ‘Mengapa tidak memberikan barang itu kepada ibunya.’ ‘Mengapa tidak memberikan sedikit dari gajinya kepada bapaknya. Mengapa tetap berhubungan baik dengan adiknya (adik suami)’ dan sebagainya.
Dalam hadits lain, dinyatakan bahwa pada suatu waktu, ketika sedang sholat khusuf, Rasulullah saw. Telah membayangmkan syurga dan neraka. Maka didalam neraka, beliau melihat kebanyakan perempuan, Ketika para sahabat bertanya apa sebabnya, maka Rasulullah saw. Menjawab, “ Mereka tidak mengakui kebaikan suaminya dan tidak berterima kasih kepada suaminya. Kalian telah berbuat baik kepada istrimu walau sepanjang hidupmu, namun karena suatu kesalahan kecil saja, dia akan berkata, ‘tidak sekalipun aku mendapatkan kebaikan darimu.” (Hr. Muttafaq ‘alaihi : Misykat)
Terdapat juga sabda Nabi Saw. Bahwa hal ini merupakan perkara biasa dikalangan perempuan. Apapun kebaikan yang diberikan suaminya kepada mereka, tetapi karena sesuatu hal yang mereka tidak sukai, mereka akan menyia-nyiakan semua kebaikan suaminya itu dan berkata, “selama berumah tangga, sekali pun aku tidak pernah mendapatkan kesenangan.”
Dalam riwayat diatas dapat dipahami mengapa kebanyakan perempuan masuk neraka, tetapi disamping itu, dibeitahu juga untuk menyelamatkan semua itu, yaitu dengan MEMPERBANYAK SEDEKAH.
Ketika itu adalah hari raya, setelah rasulullah saw. Selesai berkhutbah, maka semua perempuan membuka perhiasan emas dan perak yang ada di tubuh mereka, kemudian diserahkan kepada Bilal r.a. yang pada waktu itu ditugaskan untuk mengumpulkan derma.
Pada zaman sekarang ini, umumnya perempuan tidak terlalu memperhatikan perhatian keras dalam hadits-hadits ini. Dan jika ada perhatian pun, tanggung jawab untuk mengamalkannya dibebankan kepada suami mereka. Jika dia sendiri yang membayarnya , itupun diambil dari harta suaminya, agar perhiasannya tidak berkurang,. Dia lebih suka perhiasannya itu menjadi mangsa pencuri, atau dihabiskan untuk pesta-pesta perkawinan dan sebagainya daripada di simpan pada simpanan Allah untuk bekal di akhirat. Bahkan mendengar pembicaraan tentang sedekah (infak di jalan Allah) pun mereka tidak suka. Dalam keadaan seperti inilah mereka meninggal dunia. Dan perhiasan yang disimpannya itu kemudian menjadi milik ahli warisnya, padahal perhiasan itu dibuat dari emas dan ia membayar mahal tukang emas. Tetapi ketika dijual, perhiasan itu dibeli dengan harga yang sangat murah. Kebanyakan perempuan tidak berpikir sedikitpun bahwa upah yang telah diberikannya untuk membuat perhiasan itu menjadi sia-sia. Mereka selalu berangan-angan untuk membeli perhiasan yang indah mengikuti mode yang modern yang sedang trendi. Mereka ubah perhiasan tersebut dari satu bentuk ke bentukj yang lain sesuai dengan model. Padahal untuk membiayai semua itu adalah pemborosan ( mubadzir). Mereka membeli perhiasan itu dengan harga yang sangat mahal, kemudian menjualnya dengan harga yang sangat murah. Tetpai mereka tidak menyadari sedikitpun bahwa pengeluaran itu adalah sia-sia.
Jabir r.a mengatakan bahwa suatu ketika Rasulullah saw. Telah bersabda dalam khutbahnya, “Wahai manusia, bertaubatlah kamu kepada AllahSwt. Sebelum tiba kematianmu; dan bersegeralah kamu dalam pekerjaanmu masing-masing; dan kuatkanlah hubunganmu dengan Allah Swt. Melalui banyak berdzikir serta memperbanyak sedekah baik sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan; dengannya kamu akan diberi rezeki, kamu akan dibantu dan kerugianmu akan digantikan.”

Kisah Seorang Pemuda Tampan Yang Inginkan Istana di Surga



Ja’far bin Sulaiman Rah.a menceritakan kejadian berikut ini dari kehidupan syaikh Malik bin dinar rah.a. :

Suatu ketika aku berjalan bersama Syaikh Malik bin Dinar rah.a. melalui sebuah jalan di Basrah. Kami menemukan sebuah istana yang sangat bagus, namun belum selesai dibangun. Di dekatnya duduk seorang laki-laki muda yang sangat tampan sedang memberikan perintah-perintah kepada tukang-tukang batu dan menjelaskan kepada mereka perincian dari rencana yang diinginkannya. Ketika syaikh melihatnya, ia berkata, “Sungguh seorang pemuda tampan yang menyibukkan diri dalam usaha yang tidak karuan. Betapa asyiknya ia membangun istana untuk dirinya ! Aku cenderung untuk memohon kepada Allah Swt. Yang benar dan tulus. Aku berharap ia ada diantara pemuda –pemuda yang akan memasuki surge ! Ja’far mari kita mendatanginya dan berbicara kepadanya.”

Kami pun menghampiriinya dan memberi salam kepadanya, “Assalamu ‘alaikum.”

Ia membalas salam kami, tapi tidak segera mengenali Syaikh. Beberapa saat kemudian, barulah ia mengenali syaikh Malik rah.a., dan bangkit dari kursinya untuk menghormati Syaikh Malik. Lelaki muda itu bertanya kepada Syaikh Malik, “Ada apa keperluan pa tuan berkenan kemari?”

Syaikh Malik rah.a. bertanya, “Berapa banyak uang yang kamu rencanakan untuk pembangunan istana ini ?”

Jawab lelaki muda itu, “Seratus ribu dirham.”

Syaikh Malik rah.a. berkata, “Apakah kamu bersedia memberiku uang seratus ribu dirham itu dan seebagai gantinya aku menjanjikanmu sebuah istana yang sangat indah di syurga. Keindahannya jauh melebihi istana yang sedang kamu bangun ini. Istana yang diurus oleh hamba-hamba dan pelayan-pelayan dengan pavilion-paviliun dan kubah-kubah terbuat daribatu merah delima ditaburi permata-permata mulia. Istana yang tanahnya adalah saffron dan adukan semennya terbuat dari kesturi yang sangat harum. Keharumannya berhembus ke segala penjuru. Istana ini tidak dibangun oleh tukang-tukang batu, tetapi Allah swt, berfirman,’Jadilah sebuah istana ,’ maka berdirilah istana itu.”

Lelaki muda itu berkata,”Jika tuan memberiku kesempatan sehari, aku akan memikirkannya sejenak. Dan jika tuan berkenan, datanglah besok pagi, akan kusampaikan keputusanku atas jawaban tersebut.”

Malik rah.a. kembali ke rumahnya, dan sepanjang malam itu, ia tenggelam dalam kerisauan memikirkan lelaki itu. Di akhir malam, ia menangis kepada Allah dengan penuh kerendahan, memohon rahmat Allah bagi lelaki muda itu. Keesokan paginya, kami kembali mengunjungi rumah lelaki muda itu. Ternyata ia sedang menunggu kami. Ia sangat gembira ketika melihat Syaikh Malik rah.a.

Ketika Syaikh menanyakan keputusannya, ia bertanya, ‘Apakah tuan yakin bahwa tuan dapat memperoleh istana yang tuan janjikan kemarin?”

Malik rah.a. berkata, “tentu”.

Kemudian lelaki itu menyerahkan dihadapan kami kantung-kantung berisi seribu dirham. Kemudian ia mengambil sehelai kertas, tinta, dan sebuah pena. Kemudian Syaikh menulis diatasnya, “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang. Saya malik bin Dinar, dengan ini berjanji dan memberi jaminan kepada Fulan bin Fulan, bahwa ia akan memperolehistana yang bersifat begini dan begini (disebutkan perincian istana tersebut sesuai dengan yang ia telah ceritakan diatas), sebagai pengganti pembangunan istana yang ia tinggalkan. Saya memberinya jaminan akan mendapatkan sebuah istana yang jauh lebih baik daripada istananya, di bawah naungan yang menyenangkan didalam lingkungan Allah swt.” Syaikh malik rah.a. memberikan surat pernyataan itu kepada lelaki muda itu, lalu ia kembali ke rumah dengan membawa seratus ribu dirham tersebut.

Dan sore harinya, syaikh Malik langsung membagikan seluruh uang itu kepada fakir miskin, tanpa menyisakan sedirham pun untuk keperluannya pada malam itu.

Hampir empat puluh hari setelah kejadian itu, pada suatu pagi, setelah sholat shubuh, Syaikh Malik rah.a. menemukan sehelai kertas tergeleetak di sebuah relung mesjidnya. Ternyata itu adalah surat pernyataan yang telah ia buat untuk lelaki muda itu. Dibelakang kertas itu ada semacam prasasti (walaupun yanpa menggunakan tinta) terbaca , ‘Allah Swt, telah membebaskan Malik bin Dinar dari kewajibannnya terhadap lelaki muda itu. Kami telah menganugerahkan kepadanya istana yang kami usahakan untuk ia peroleh, bahkan tujuh puluh kali lebih indah.”

Malik rah.a. sangat terkejut membaca prasasti itu. Dan ketika kami pergi ke rumah laki-laki muda itu, kami melihat ada tanda hitam di gerbang rumahnya (tanda duka cita). Kami pun mendengar ratapan orang yang sedang berkabung. Akhirnya kami diberitahu bahwa lelaki muda itu telah meninggal dunia sehari sebelumnya. Kami bertanya kepada keluarganya, “Siapakah yang memandikan dan mengkafani jenazahnya ?.” Maka mereka memanggil orang yang dimaksud.

Setelah dating, kami memintanya untuk menceritakan kepada kami, perincian bagaimana ia memandikan dan mengkafani jenazah itu. Ia berkata, “sebelum wafatnya, lelaki muda itu memberi saya sehelai kertas dan meminta saya meletakkan di dalam kain kafan setelah sayas memandikannya. Sayapun melaksanakan permintaannya tersebut.”

Kemudia Malik rah.a. mengeluarkan surat jaminan yang ia jumpai di masjidnya. Sebelum berkata apa-apa, orang itu berseru, “Demi Allah, inilah kertas yang aku letakkan di dalam kain kafannya .“

Melihat kejadian ini, ada seorang lelaki yang berkata,”Tuliskanlah untukku surat jaminan yang sama, sebagai ganti dari 200.000 dirham milikku.”

Namun syaikh berkata,”Tidak bisa, hal itu telah berlalu. Allah dapat menyebabkan sesuatu terjadi dengan kehendak_Nya.”

Setelah itu, apabila Malik rah.a. menyebut nama lelaki muda itu, ia meneteskan air mata dan memohon rahmat Allah baginya. (Raudh)

Sangat sering terjadi, para wali Allah menyatakan sesuatu dengan jiwa yang bersungguh-sungguh. Kemudian Allah swt. Dengan rahmat_Nya yang tak terbatas, membuktikan pernyataan mereka itu.

Rasulullah saw. Bersabda, ”Banyak orang yang terselubung debu dan rambut kusut, dan orang-orang menolaknya dari pintu-pintu mereka. Namun apabila mereka bersumpah demi Allah, maka Allah akan berpihak kepadanya.” (shahih Muslim)

Source : Fadhilah sedekah ( syeikh Maulana Zakariyya rah.a.)


Senin, 22 Maret 2010

Wahai Lelaki, Betulkah Kau Cinta Padaku ?


Catatan ini aku dapat dari sebuah blog,

Untuk adikku yang masih kuliah.............
Jika seorang lelaki menyatakan cintanya padamu...
maka katakanlah ini padanya :


Kau cinta padaku?

Tentu! Bagaimana bisa kau tidak cinta padaku?

Doaku lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT dibandingkan engkau karna sifat penyayangku yang lebih kuat darimu

" Ibu lebih penyayang daripada Bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia." [sabda Rasulullah SAW]

Jika aku memiliki anak dan tinggal bersamanya maka di akhirat nanti aku akan hidup bersama Rasulullah SAW di dalam surga

" Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah SAW) di dalam syurga " [sabda Rasulullah SAW]

Orang yang paling berhak mendapatkan pelayanan yang baik (bakti) adalah aku

" Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan persahabatanku?" Nabi Saw menjawab, "ibumu...ibumu...ibumu, kemudian ayahmu dan kemudian yang lebih dekat kepadamu dan yang lebih dekat kepadamu." [Mutafaq'alaih]

" Ketika seorang pemuda bertanya kepada
Rasulullah: kepada siapa aku harus berbakti? kemudian Rasul menjawab: ibumu,
kemudian ia bertanya lagi, kemudian kepada siapa lagi ya Rasulullah?
Rasulullah menjawab: ibumu, kemudian ia bertanya lagi, Rasulullah juga
menjawab: ibumu. Dan hingga kali keempat ia bertanya, baru Rasulullah
menjawab: bapakmu.” [hadits]

Jika kau menikahiku karna agamaku maka kelak kau akan mendapatkan berkah

" Wanita dinikahi karena empat faktor, yakni karena harta kekayaannya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Hendaknya pilihlah yang beragama agar berkah kedua tanganmu " [HR. Muslim]

" Barangsiapa mengawini seorang wanita karena memandang kedudukannya maka Allah akan menambah baginya kerendahan, dan barangsiapa mengawini wanita karena memandang harta-bendanya maka Allah akan menambah baginya kemelaratan, dan barangsiapa mengawininya karena memandang keturunannya maka Allah akan menambah baginya kehinaan, tetapi barangsiapa mengawini seorang wanita karena bermaksud ingin meredam gejolak mata dan menjaga kesucian seksualnya atau ingin mendekatkan ikatan kekeluargaan maka Allah akan memberkahinya bagi isterinya dan memberkahi isterinya baginya " [HR. Bukhari]

Orang yang memuliakanku termasuk orang yang mulia dan orang yang menghinaku termasuk orang yang tidak tahu budi

" Sebaik-baik kamu adalah yang terbaik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang terbaik dari kamu terhadap keluargaku. Orang yang memuliakan kaum wanita adalah orang yang mulia, dan orang yang menghina kaum wanita adalah orang yang tidak tahu budi " [HR. Abu 'Asaakir]

Sebaik-baiknya perhiasan di dunia adalah aku!

" Sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita solehah.. " [HR.Ibnu Hibban dari Abu Hurairah]

" Sesungguhnya dunia seluruhnya adalah benda (perhiasan) dan sebaik-baik benda (perhiasan) adalah wanita (isteri) yang sholehah " [HR. Muslim]

Aku adalah belahanmu yang tak dapat dipisahkan

“ Sesungguhnya wanita adalah belahan yang tak terpisah dari laki-laki ” [HR. Ahmad dan Baihaqi]

Di bawah telapak kaki ku terdapat syurga!

“ Syurga di bawah telapak kaki ibu ” [hadits]

Aku lebih baik daripada seribu laki-laki!

" Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang soleh " [hadits]

Aku bisa bebas memilih pintu surga darimana saja!

"Apabila seorang isteri menunaikan solat lima waktu, berpuasa pada Ramadan, menjaga kehormatannya dan menghormati suaminya, maka akan dikatakan kepadanya, masuklah kamu ke dalam syurga melalui mana-mana pintu yang kamu sukai." [HR Ahmad]


Kau cinta padaku?

Tentu! Bagaimana bisa kau tidak mencintaiku? Bahkan Yang Maha Menciptakan telah mengabadikan namaku menjadi salah satu nama dalam firman-Nya.. yaitu..

An-Nisaa' ( wanita )


Yakinkah kau cinta padaku?
Tunjukkanlah bukti kalau kau cinta padaku, jangan hanya berucap saja!

Jika kau memang cinta padaku, lantas mengapa kau mengajakku ke neraka?
Itukah cinta?

Apakah kau tahu? bahwa aku ini adalah makhluk terbanyak yang mengisi neraka?

" Aku melihat neraka dan aku dapati sebagian besar penduduknya adalah kaum wanita " [HR. Bukhari & Muslim]

" Aku berdiri di depan pintu neraka, dan aku melihat sebagian besar yang memasukinya adalah kaum wanita" [HR. Bukhari & Muslim]

" Wahai kaum wanita, aku tidak melihat dari suatu kaum (orang-orang) yang lemah akal (pemikiran) dan lemah agama lebih menghilangkan hati orang-orang yang sehat akal dan benaknya dari pada kamu (kaum wanita). Aku telah menyaksikan neraka yang penghuninya paling banyak kaum wanita. Maka dekatkanlah dirimu kepada Allah sedapat mungkin " [HR. Bukhari]

Apakah kau tahu? bahwa akulah yang membuatmu terjerumus dalam neraka karena setan selalu berada disekitarku kemana pun aku melangkah?

" Wanita adalah alat perangkap (penjaring) setan " [HR. Asysyihaab]

" Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan perempuan (bukan mahram) karena yang ketiganya adalah syetan " [HR. Abu Dawud]


Apakah kau tahu? bahwa aku sangatlah mudah terkuasai oleh rayuanmu dan hawa nafsuku?

"Bahwasanya kaum wanita menjadi penduduk surga yang paling sedikit jumlahnya karena mereka terkuasai oleh hawa nafsu dan kecondongan kepada perhiasan dunia yang bersifat sementara... " [kitab tadzkirah, Al-Qurthubi]

Janganlah kau semakin menjerumuskan aku ke dalam neraka! Terkecuali engkau sendiri yang mau masuk neraka..

Masihkah engkau cinta padaku?
Tunjukkanlah bukti jika kau cinta padaku, jangan hanya berucap saja!

Sadarlah wahai engkau yang sedang di mabuk cinta,
Berhati-hatilah jika ingin mencintaiku,

" Tiada aku meninggalkan suatu fitnah sesudahku lebih berbahaya terhadap kaum pria daripada godaan wanita " [HR. Bukhari dan Muslim]

Akan kubeli cintamu jika kau mengajakku ke dalam surga,
Akan kuterima cintamu jika kau mencintaiku hanya karena Allah semata,

Jika kau tak mampu melakukannya saat ini,
Maka jauhilah aku..!! jangan dekati aku..!! aku haram bagimu!!

" Rasulullah Saw melarang kami memasuki rumah wanita yang suaminya sedang tidak ada di rumah (sedang ke luar atau bepergian) " [HR. Ahmad]

" Janganlah seorang lelaki bermalam di rumah seorang janda kecuali sudah dinikahinya atau dia mahramnya " [HR. Muslim]

Jika kau merasa tak kuasa akan rayuanku, berpuasalah! bertaubatlah! Ingatlah akan azab Allah!

" Barangsiapa berjabatan tangan dengan perempuan yang bukan mahramnya maka dia dimurkai Allah Azza wajalla " [HR.Ibnu Baabawih]

Pintalah doa pada Allah,
Pasrahkanlah dirimu pada Allah,

Jika kau sudah mampu melakukannya,
Maka dekatilah aku dengan menjadikan aku halal bagimu..

Bantu aku keluar dari neraka,
Aku tak mau menjadi penghuni neraka,
Tak pula mau menjadi penyebab engkau masuk neraka,

Yakinkah kau cinta padaku?
Tunjukkanlah bukti kalau kau cinta padaku, jangan hanya berucap saja..

(Ya Allah, Lindungilah kami dari fitnah dunia !)
ource : klik aja lagi



Minggu, 21 Maret 2010

ALLAH MAHA KUASA


Nih dapat tulisan yang buat aq terkesan dari blog seorang cewek (ada yang kenal ?)


Setelah sekian lama mengakhiri waktu di bangku kuliah, baru kemarin Na dipertemukan dengan lembar kerja siswa (LKS) murid 1 SD. Maksudnya, sudah lama sekali Na tidak menyentuh 'barang-barang sekolahan'. Terlebih lagi melihat LKS yang dibuat dari kertas daur ulang itu.. wah.. membuat memori semasa kecilku terulang kembali..

Namun bukan masalah childhood memories yg ingin Na sampaikan, tapi ini masalah keyakinan yang dibentuk saat kita kecil hingga kini..

Ada yang pernah mengetahui atau mendengar kata " Nafi Isbat " ?

Singkatnya, Nafi Isbat adalah tentang pelajaran menafikkan hal yang nyata dan meyakini yang ghaib. Misalnya begini,

Obat tidak dapat menyembuhkan. Allah yang menyembuhkan. Obat untuk menyembuhkan berhajat kepada Allah. Allah menyembuhkan tidak berhajat kepada obat. Jika Allah berkehendak Allah bisa menyembuhkan dengan obat, jika Allah berkehendak Allah bisa menyembuhkan tanpa obat. Jika Allah berkehendak ada obat tapi tidak sembuh-sembuh. Laa ilaaha illa Allah

Dari rangkaian kalimat di atas, bisa kita tarik kesimpulan..

Makhluk tidak bisa, Allahlah yang melakukannya
Makhluk untuk bisa berhajat pada Allah, Allah melakukannya tidak berhajat pada makhluk
Jika Allah berkehendak bisa dengan makhluk, jika Allah berkehendak bisa tanpa makhluk
Laa ilaaha illa Allah



Keyakinan pada yang ghaib dan menafikkan yang nyata merupakan hal yang sangat minim ditemui di zaman yang serba canggih ini. Ternyata hal ini salah satu sebabnya juga karena sedari kecil, kita sudah diperkenalkan untuk lebih mempercayai hal yang nyata ketimbang hal yang ghaib. Mengapa bisa begitu?

Ya itu, salah satu (lagi) contoh kasusnya adalah ketika kutemui pertanyaan 'aneh' dalam LKS sepupu mungilku itu. Di dalam LKS itu banyak pertanyaan2 yang membuatku harus berpikir keras..

" Yang menggerakkan mobil mainan adalah.... A) tangan B) roda C) baterai "

Spontan dalam hati bertanya

" kok nggak ada opsi 'Allah' atau 'Tuhan' ya.. ? "

Tentunya adik sepupu Na yang masih kecil ini dengan lugunya menjawab bahwa yang menggerakkan mobil mainan adalah baterai. Memang ada penjelasan sebelumnya di LKS tersebut bahwa yang menggerakkan mobil mainan adalah baterai, sehingga sekarang adik sepupuku meyakini bahwa yang bisa menggerakkan mobil mainan itu adalah baterai.. dan bukan Allah..


Teringat juga dengan kejadian ketika salah seorang anak di madrasah bertanya pada Na. Dia bertanya apakah dengan berpose badan telengkup dan kedua kaki di ke-atas-kan bisa membuat salah satu dari keluarganya meninggal. Sebelum Na menjawab, temannya sudah ada yang berkomentar..

fulan B: " Yah, ga mungkin lah! gimana sih! "

fulan A: " ya abis kata temen begitu.. "

fulan B: " ya memang kamu percayanya sama siapa? sama temen kamu apa sama Allah? yang nyabut nyawa kan Allah "


Na yang mendengar pun hanya tersenyum2 sambil membenarkan kata si fulan B. Memang pose seperti itu dulu pernah membuat 'heboh' dunia anak2. Katanya, dengan berpose seperti itu maka akan membawa kesialan pada salah satu keluarga kita.. ternyata.. itu sekedar kepercayaan adat aja....


Na pernah bertanya pada sahabat Na sambil bercerita bahwa anak-anak madrasah terkadang sering menyatakan keyakinan mereka bahwa memang ada malaikat pencatat amal baik dan buruk pada pundak mereka. Na bertanya, apakah kita saat kecil masih terlalu lugu dan polos hingga mempercayai hal-hal ghaib yang dikisahkan oleh kedua orangtua kita dengan begitu saja? tidak seperti orang-orang dewasa, yang baru bisa menerimanya jika sesuai dengan akal logika mereka?

Ternyata bukan itu jawabnya, melainkan karena suasana agama

Sahabat menjelaskan bahwa jika kedua orangtua kita dulu paham agama dengan baik maka dengan mudahnya suasana2 agama terbentuk ketika kita masih kecil. Orangtua kita sudah memasukkan akan keyakinan2 terhadap hal yang ghaib kedalam pikiran kita ketimbang keyakinan terhadap hal yang nyata

Ketika kita berbuat salah, maka kita ditakutkan bukan kepada murkanya makhluk melainkan kepada murka Allah. Ketika kita sakit, maka kita diingatkan bahwa yang bisa menyembuhkan hanya Allah dan bukan obat. Ketika kita mau meminta sesuatu, maka kita diharuskan untuk meminta sama Allah bukan sama Ayah atau Ibu kita..


Lain dengan kita yang sekarang tumbuh dengan keyakinan penuh pada benda nyata daripada hal yang ghaib. Contohnya lagi ketika waktu Na sakit, sebagian besar memang lebih menyarankan Na untuk mengkonsumsi obat-obatan kimia.. walau memang sebagian yang lain juga menyarankan untuk mengkonsumsi obat-obatan sunnah seperti madu, habbats, menjalankan amalan2, dan sebagainya

Jika ada orang yang sakit dan berusaha ingin sembuh dengan menggunakan cara2 yang sunnah.. maka orang2 disekitarnya seperti mengeluarkan pernyataan, jika tetap menggunakan secara sunnah.. maka tidak akan sembuh.. atau seperti ragu akan sunnahnya Rasulullah SAW..

Padahal sudah jelas,

Di dalam sunnahnya Nabi SAW ada kejayaan

Namun otak ini sudah dipenuhi dengan keyakinan akan benda-benda yang nyata. Kalau belum menggunakan benda2 ini rasanya kurang sip.. kurang PD.. nggak yakin.. dan kalau kita ketahuan lebih percaya dengan hal ghaib dibilang cupu.. tradisionil banget.. memalukan... bahkan ada yang sampai mengatakan, " Itu kan dulu.. jaman Nabi belum kenal nasi! "
Astaghfirullah.....



Benar-benar menyedihkan ya sebenarnya kita...

Kita sudah mengganggap alat2 teknologi super canggih yang ada di zaman ini membawa kita pada era ke-emasan, kepandaian, kesuksesan.. tapi siapa yang mau sadar, bahwa di zaman yang serba modern ini, masih ada aja yang namanya perang? di zaman yang serba mewah ini masih ada aja yang mati kelaparan? di zaman yang serba pandai ini.. masih ada orang yang buta huruf?
dan di zaman yang sudah mau mendekati Kiamat ini.. masih ada aja orang yang tidak sholat ??


Astaghfirullah.....



Na sendiri baru mendapat tarbiyah dari Allah SWT akan Nafi Isbat ini..dan sekarang pun masih tertatih-tatih untuk mengamalkannya. Kembali mengumpulkan keyakinan-keyakinan pada yg ghaib yang sudah tercecer dan hilang dimakan waktu. Kembali mentarbiyah diri sendiri bahwa Allah Kuasa makhluk tak kuasa.. Laa ilaaha illa Allahu..


Yuk ah teman, kita selamatkan diri kita sendiri dari fitnah yang makin merajalela di dunia ini. Semua teknologi canggih itu hanyalah sekedar alat yang bisa berkarat dan akhirnya rusak. Tidak seperti Rabb kita yang Maha Kekal. Sudah ada ketika menciptakan suatu keadaan dan tetap ada ketika mengakhirkan suatu keadaan. Kita tanamkan dalam diri kita, untuk menafikkan yang nyata dan meyakini yang ghaib.. insya Allah..






Jadi,
percayakah engkau..
bahwa dengan sepotong kayu
lautan bisa terbelah ?

source : klik aja lagi

Akhirat dalam catatan

Di alam arwah Allah telah bertanya pada semuanya, “Apakah Aku Rabbmu ?” semua mengakui dan sepakat bahwa Allah adalah Rabb kita. Jadi dunia ini adalah tempat untuk menguji apa yang telah kita sepakati dan kita akui di alam arwah. Masalahnya kebanyakan dari kita setelah sampai di alam dunia, Allahnya tidak keliatan. Allah tidak pernah berubah, tetapi kitanya yang berubah. Dari jaman Adam AS sampai sekarang Allahnya tetap sama dan tidak berubah, tetapi kitanya yang selalu berubah-ubah kepada Allah. Keyakinan kita berubah-ubah ketika di dunia. Nanti di kubur akan ditanya lagi, kalau jawabannya benar maka akan dikatakan benar. Kalau jawabannya bohongpun nanti Allah akan kasih tau.

Orang yang beragama, baik ibadahnya, ini tidak otomatis dia jadi kaya, atau pangkat naik. Tetapi agama ini adalah memberikan keberkahan yaitu menghilangkan ketakutan dan kesusahan walapun miskin. Dengan agama ini Allah akan masukkan rasa kaya walaupun dia hidup miskin. Sekarang masalahnya adalah hati yang miskin, hati yang selalu merasa kurang, tidak pernah cukup, selalu was-was. Inilah masalah semua orang hari ini. Tapi karena Allah ini Maha Baik maka Allah berikan kita agama. Jadi agama itu adalah keberkahan dan ketenangan bukan untuk mendatangkan kekayaan atau kenaikan pangkat. Modal hidup yang terbaik adalah bagaimana kita dapat hadirkan Allah dalam hati ini dengan Agama. Agama adalah tertib hidup yang Allah kasih untuk manusia. Kalau matahari tidak mau ikut tertib yang Allah kasih, bintang tidak mau ikut tertib yang Allah kasih, maka yang ada kerusakan. Begitu juga kita jika kita tidak mau ikut tertib yang Allah kasih maka kita akan rusak dan merusaki. Karena tanpa agama hati orang ini akan rusak walaupun hatinya dipenuhi seluruh isi langit dan bumi, tetap aja tidak akan pernah merasa tercukupi atau terpuasi, selalu merasa kurang. Kalau hati udah rusak maka rusaklah seluruhnya. Hidupnya akan rusak dan merusaki. Banyak orang yang kelihatan sukses dari kebendaan dan pangkat tetapi susah hatinya. Ini karena tidak nyambung dengan Agama. Tetapi kalau ada Agama hati orang ini akan baik. Jika baik hatinya maka akan baik badannya, dan kehidupannya. Hati ini akan tenang, tidak stress, tidak merasa susah dan sedih. Tenang aja, kan ada Allah. Laa Illaha Illallah.

Dunia ini hanya tempat untuk persiapan untuk kehidupan yang abadi, tempat untuk usaha. Sedangkan akherat adalah tempat untuk menerima hasil atau gaji. Sukses dan gagalnya seseorang nanti di akherat bukan di dunia. Banyak orang kelihatan dari segi kebendaan sukses ternyata susah. Firaun dan Qorun dari segi kebendaan dan kekuasaan kelihatannya sukses tetapi ternyata didunianya saja sudah menderita, apalagi setiap ketemu Musa AS, selalu keluh kesah. Kehidupan yang sukses sebenarnya adalah kehidupan yang dapat mengantarkan kita ke surganya Allah. Daripada hidup terkenal, kaya raya, dan berkuasa tetapi ujungnya masuk neraka, ini namanya kegagalan.

Dunia ini bukannya tempat untuk memenuhi kemauan kita, tapi tempat untuk bersabar atas keinginan-keingan kita. Sekarang ini adalah tempat untuk ikuti maunya Allah, nanti Allah baru penuhi maunya kita di surga. Nanti akan ada satu kesempatan Allah akan sempurnakan seluruh kemauan kita, sesuka kita. Tapi sekarang kita sempurnakan dulu maunya Allah. Dunia ini hanya tempat ujian dan penjara bagi orang beriman. Tidak ada kebebasan bagi orang beriman selama di dunia. Semuanya harus ikut aturan seperti dalam penjara. Bebas nanti kalau masuk surganya Allah. Didunia ini kita di uji untuk ikuti perintah Allah yang kelihatan hasilnya. Kalau dilihatin hasil dari 27 derajat sholat maka kontan mesjid akan ramai jadi tempat antrian. Bahkan kini yang taat terlihat susah dan yang tidak taat telihat senang. Ini karena dunia ini adalah tempat untuk bersabar bagi orang beriman, senangnya nanti di akherat.

Seperti dalam suatu kisah ada 2 orang pemancing yang satu kafir yang satu beriman. Ketika mereka pergi mancing ketempat yang sama, pada waktu yang sama, dengan perlengkapan yang sama. Orang beriman mengucapkan bismillah ketika memancing dan yang kafir mengucap nama tuhannya. Namun ketika selesai memancing yang kafir mendapatkan hasil yang banyak sedangkan orang beriman tidak mendapatkan satu ekor ikanpun. Malaikat bertanya kepada Allah mengapa demikian. Ini karena hasil jerih payah orang kafir ini di balas di dunia sedangkan orang beriman di akherat. Lalu Allah perlihatkan Neraka sebagai tempat kembalinya orang kafir dan Allah perlihatkan surgabuat orang beriman yang sabar. Maka para malaikatpun sepakat bahwa tidak ada artinya susah di dunia bagi orang beriman dibanding kesenangan yang Allah berikan di akherat. Dunia tempat sandiwara saja. Kini dipanggil adzan tidak ada untungnya mendingan dagang di pasar banyak untungnya. Nanti dulu lihat akhirnya, hanya orang-orang yang mau meyakini bahwa keuntungan hanya ada di balik amal yang akan bahagia pada akhirnya. Hasil dari pasar hanya bisa dinikmati ketika hidup, tetapi amal yang sedikit dapat dinikmati sampai mati.

source : klik aja , dan jangan lupa ajak orang untuk gabung di group ini : Alhamdulillah !

MAKSUD HIDUP KITA SEBENARNYA APA YAH ?



Sebuah benda jika tidak digunakan sesuai dengan maksud yang menciptakannya, maka benda ini tidak berguna dan lama-lama akan rusak. Begitu juga manusia, tidak ada gunanya dan akan rusak jika tidak sesuai dengan maksud penciptaannya. Yang mengetahui maksud hidup manusia, bukanlah isterinya, anaknya, ayahnya, pemerintahnya dsb. Mengapa ? karena mereka tidak mempunyai andil dalam penciptaan manusia.


Maksud hidup manusia adalah

1. Manusia diciptakan untuk ibadah

“Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia, melainkan (hanya untuk) beribadah.” (QS. Adz Dzariyat : 56 )


2. Manusia untuk menjadi khalifah

“Sesungguhnya Aku akan menjadikan di muka bumi ini khalifah (manusia)” (QS. Al Baqarah : 30 )


3. Manusia untuk ber’amar ma’ruf nahi mungkar dan sebagai naibnya Rasulullah SAW

“Kalian adalah sebaik-baik ummat yang dikeluarkan untuk manusia, yaitu untuk ber’amar ma’ruf dan nahi mungkar dan beriman kepada Allah” (QS. Ali Imran : 110)


Jika manusia berhasil mewujudkan maksud hidupnya, maka akan dijadikan raja-raja di Jannah/Surga. “Jika kamu melihat Jannah seolah-olah adalah kenikmatan dan kerajaan yang besar” (QS. Al Insan: 20).


Keperluan hidup manusia adalah :

1. Makan Minum

2. Rumah

3. Kendaraan

4. Pakaian

5. Pernikahan


Para sahabat Nabi keperluannya rendah tetapi maksud hidup tinggi. Sementara kita memiliki keperluan tinggi tetapi maksud hidupnya rendah. Keseharian kita hanya memikirkan bagaimana mendapatkan keperluan, tetapi para sahabat berpikir untuk selalu mengorbankan keperluan untuk mendapatkan maksud hidup.


Perbedaan orang beriman dengan orang kafir dalam menggunakan keperluan dan maksud hidup adalah :


1. MAKAN MINUM


Orang kafir : Makan dan minum untuk kesehatan dan kekuatan sebagaimana kaum A’ad sehingga mereka berkata : “Siapakah yang lebih kuat daripada Kami ……?”(QS. Fushsihlat: 15)


Orang beriman :


Makan Minum untuk beribadah agar bisa berdiri shalat dan mengerjakan ibadah lainnya. Jika makan dengan cara adab sunnah Rasulullah SAW maka akan diberi pahala oleh Allah SWT.


Makan Minum untuk Khalifah adalah agar bisa berkhidmat kepada sesama. Nabi SAW bersabda, “jika kalian mengangkat beban saudaramu ke punggung kudanya, maka akan dihitung sedekah, jika kalian mengisi ember saudaramu dengan air maka dihitung sedekah”


Makan Minum untuk dakwah, suatu jamaah diantar ke suatu rumah di Pakistan maka dihidangkan kepadanya air yang rasanya asin. Karena jamaah berniat dakwah maka Amir(sebutan untuk pemimpin jamaah) mengatakan, “Habiskan air asin tadi”.


Setelah jamaah pulang isteri pemilik rumah terlihat pucat, suaminya bertanya, “ada apa?”


Isterinya berkata,”Aku salah memasukkan gula ternyata aku memasukkan garam ke air minum mereka, bagaimana keadaan mereka?”


Suaminya berkata.”Tidak masalah, mereka biasa saja bahkan tampak senang.”


Isterinya berkata,”kalau begitu bapak harus ikut mereka karena mereka bukan orang biasa tetapi seperti malaikat yang berjalan-jalan di bumi.”


2. PAKAIAN


Orang kafir : tujuan menggunakan pakaiannya seperti burung merak yaitu untuk menarik lawan jenis dan untuk dipuji-puji.


Orang beriman :


Untuk Ibadah yaitu menutup aurat karena malu kepada Allah.


Untuk Khalifah yaitu untuk melayani umat sebagaimana kisah Hasan r.a cucu Nabi SAW. Beliau memakai pakaian mahal sehingga seorang Yahudi datang kepadanya dan berkata, “Ya Hasan, benarkah engkau cucu Rasulullah ?”


Hasan r.a. menjawab,”Ya, Kenapa ?”


Kata si Yahudi, “mengapa engkau menyelisihi kakekmu dengan berpakaian mewah padahal dunia adalah penjara bagimu dan surga bagi orang kafir?”. Si Yahudi melanjutkan, “kini kau lihat, aku berpakaian compang camping sementara kamu seperti di Surga?”


Hasan r.a. berkata,”Wahai Yahudi, seandainya kamu tahu pakaian apa yang akan kamu dapatkan di neraka, niscaya kamu akan memakai pakaian paling mewah di dunia ini karena tak merasakan lagi di akhirat. Aku memakai pakaian bagus ini agar orang miskin tahu kalau aku orang kaya agar mereka tak sungkan-sungkan meminta sedekah kepadaku.”


Untuk Dakwah, dengan pakaian yang digunakan orang akan mendapat hidayah dan ingat kepada Allah. Itulah sebabnya orang beriman mencontoh pakaian Rasulullah SAW dan para sahabat.


3. RUMAH


Orang kafir :

Rumah untuk kesombongan dan fungsinya hanya untuk restoran (untuk tempat makan keluarga), hotel (tempat tidur/istirahat) , WC (tempat buang air), gallery (tempat menyimpan barang-barang mewah), bioskop mini (tempat nonton TV keluarga), gedung pertemuan keluarga.


Orang beriman:


Untuk ibadah, Nabi SAW bersabda,”Shalatlah kamu (shalat sunnah) di sudut-sudut rumah kamu niscaya rumah kamu akan dipandang oleh penduduk langit bercahaya sebagimana kamu memandang bintang-bintang di langit.”


Untuk Khalifah, yaitu melayani ummat sebagaimana hadits yang menunjukkan bahwa hak tamu untuk dilayani adalah tiga hari, setelah hari ketiga maka dihitung sedekah.


Untuk Dakwah, yaitu bagaimana orang masuk ke rumah kita mendapat hidayah sebagaimana rumahnya Fatimah binti Khaththab. Umar bin Khaththab masuk ke rumahnya langsung mendapat hidayah, mengapa ? karena di dalam rumah hidup amalan masjid yaitu dakwah, ta’lim, ibadah dan khidmat.


4. KENDARAAN


Orang kafir :

Menggunakan kendaraan hanya untuk menyelesaikan urusan dunia saja, juga sebagai kesombongan dan status sosial.


Orang beriman :

Untuk Ibadah, seperti dipakai untuk pergi ke Masjid, silahturahmi dll.


Untuk Khalifah, yaitu untuk melayani saudara muslimnya, dipinjamkan untuk hajat muslimin


Untuk Dakwah, yaitu untuk berjuang di Jalan Allah. Nabi SAW bersabda, “seseorang yang memelihara kuda untuk digunakan jihad maka semua makanan, kotoran dan kencingnya dihitung sebagai kebaikan oleh Allah SWT”


Nabi SAW juga bersabda,”ada tiga hasil orang memiliki kendaraan, yaitu (1) orang yang mendapatkan Surga dari kendaraannya karena digunakan di jalan Allah SWT. (2) mendapat neraka karena dipakai untuk bermaksiat kepada Allah. (3) tidak memperoleh apa-apa di Akhirat karena hanya digunakan untuk keperluan dunia semata.”


5. PERNIKAHAN


Orang kafir :

Pernikahan mereka hanya untuk menyempurnakan nafsu saja dan mendapatkan keturunan.


Orang beriman :


Untuk Ibadah, sesuai sabda Nabi SAW, “orang yang sudah menikah shalat 2 rakaatnya lebih baik dari pada 70 rakaat orang yang belum menikah.”


Untuk Khalifah, yaitu dengan memiliki isteri kita bisa berkhidmat kepada tetangga sebagaimana hadis,”jika kamu masak, perbanyaklah kuahnya dan kirimkan kepada tetangga kamu.”


Untuk Dakwah, yaitu wanita/isteri dapat berdakwah sampai ke dapur-dapur tetangga kita, sedangkan laki-laki hanya sampai depan pintu saja. Kewajiban dakwah termasuk untuk wanita. Do’a-do’a wanita dalam dakwah sangatlah hebat melebihi do’a 70 wali Allah.

Taken from : just click

Sabtu, 20 Maret 2010

Subhanallah....Bedanya syurga dan dunia

Bismillah....
Nahmaduhu wa nushalli 'ala Rasulilhil kariim.......

Alam dunia ini seperti mimpi kata ulama. Di dalam mimpi seakan-akan kita memeluk harta kita seperti kenyataan, setelah bangun ternyata hanya mimpi yang dipeluk bantal. Begitu juga di kubur seperti terjaga dari mimpi, baru nangis-nangis menyesal, tidak ada gunanya lagi. Nanya mana hartanya, mana rumahnya, mana mobilnya, kata malaikat, “mimpi kamu.” Ada yang mimpi senang tau-tau setelah bangun dalam keadaan susah. Ada yang mimpi susah setelah bangun dalam keadaan senang. Ada di akherat orang yang taat tetapi hidupnya susah, tetapi setelah diperlihatkan Kenikmatan Surga oleh Allah malah merasa dirinya tidak pernah susah hidupnya. Begitu juga kesenangan kehidupan orang kafir di dunia setelah di perlihatkan Neraka merasa tidak pernah hidup senang ketika di dunia.

Sebenarnya yang kita perlukan adalah bukannya harta, pangkat, ekonomi yang maju, tetapi Ridho Allah, hanya ini tidak ada yang lain. Kalau Allah Ridho pada kita maka semuanya akan beres. Untuk mendapatkan Ridho ini perlu usaha, sebagaimana para sahabat berusaha mendapatkan Ridho Allah. Akan datang masa dimana seluruh yang kita usahakan akan hilang dan yang dulu seperti cerita akan nampak nyata menjadi kenyataan. Kalau mau lihat balasan terhadap amal nanti di akherat kalau diminta sekarang rugi karena apa yang Allah berikan di akherat tidak ada bandingannya. Kita ini punya kebiasaan mintanya buru-buru, ini kerugian. Padahal yang Allah mau kita ini bersabar dulu. Orang-orang yang masuk surga ini nanti adalah orang-orang yang mau bersabar ketika di dunia. Sedangkan Surga ini adalah tempat untuk memuaskan hawa nafsu bahkan dilipat gandakan oleh Allah nafsu kita menjadi 100x. Jangan sampai tertipu dengan yang ada di dunia.



Apa yang ada di Surganya Allah tidak ada bandingannya dan tidak sebanding dengan yang ada di dunia. Rugi, bangkrut, kalau mau ditukar dengan dunia, inilah orang-orang yang tertipu dan mau dibodohi.

1. Di dunia perempuan yang cantik kalau berumur tua sudah tidak dapat mendatangkan selera lagi. Kalau tidak mandi bisa bau apek, kalau tidak dandan tidak keliatan cantiknya. Kalau kentut baunya bukan main. Andaikata kita bisa melihat isi perutnya, pasti jadi jijik kita jadinya. Kadang-kadang suka ngelawan pada kita. Tapi kalau di Surganya Allah, dimana wanita langsung dibuat oleh Tangan Allah sendiri yang bersih dan suci. Dikatakan kalau Bidadari ini diturunkan kedunia maka semua laki2x akan berkelahi memperebutkannya. Bapak rela bunuh anak dan anak rela bunuh bapaknya demi bidadari tersebut. Yang mati akan hidup jika diperlihatkan bidadari tersebut. Pertama kali ngeliat bidadari kita akan terpana, bengong selama 40 tahun saking cantiknya, mengagumi kecantikan bidadari tersebut, itupun baru pembantunya. Orang tersebut harus melewati beberapa pintu untuk bertemu dengan bidadari yang sebenarnya itupun setiap melewati pintu maka setiap bidadari yang ditemui jauh lebih cantik dari yang sebelumnya. Yang dikatakan kulitnya ini seperti telur yang baru dikupas kulitnya. Tidak pernah disentuh dan dijamah oleh siapapun. Matanya bagaikan mutiara menyejukkan dan menyenangkan jika dipandang. Tidak pernah mengeluarkan bau-bau yang tidak menyedapkan. Suaranya indah, parasnya menawan. Semakin dipandang semakin bertambah kecantikannya. Bajunya saja ada 70 lapis dan bila setiap lapisan dibuka akan bertambah kenikmatannya. Tidak akan pernah melawan kepada suaminya, selalu taat dan selalu dalam kondisi menghibur suaminya. Hebatnya saat ini mereka merindukan kita. Dan disana kita akan mempunyai Nafsu yang dilipat gandakan oleh Allah, syahwat yang tidak pernah melemah.

2. Di dunia untuk pembantu saja, kita harus cari dulu yang benar setia dan jujur. Belum lagi malasnya kalau kerja, mukanya masem melulu kalau disuruh kerja. Tapi nanti di Surganya Allah, Allah akan berikan pelayan-pelayan yang menyenangkan dipandang mata, rajin-rajin. Pakaiannya bagus-bagus dari jenis laki-laki dan perempuan. Mereka akan senantiasa melayani kita. Tidak ada lagi tuh pelayan yang tidak jujur, yang tidak setia, yang mukanya tidak enak dilihat. Semuanya ada disana untuk menyenangkan kita. Semuanya pelayanan kelas 1, makanan apapun, kendaraan apapun, baju macam apapun yang akan kita minta akan diberikan, semuanya kelas satu.

3. Di Surga, rumah yang Allah Ta’ala berikan jauh lebih baik dari pada yang ada di dunia bahan materialnya, designnya, luasnya, keindahannya, tidak sebanding dengan yang ada di dunia. Cukup dengan usaha yang sedikit, satu Subhanallah saja, Allah mampu berikan rumah yang jauh lebih baik di Surga, seperti kerajaan dan kita adalah rajanya. Disini kalau mau buat rumah usahanya musti keras, dan dengan kredit lagi. Bahannya hanya terbuat dari koral bata, dan kayu. Tapi disurga, Allah akan bangunkan Istana yang bahannya terbuat dari mutiara, emas dan permata. Didalam Istana itu kita bisa memasukkan aliran sungai atau mengeluarkannya sesuka hati kita. Lantainya ada yang terbuat dari kaca sehingga kita bisa melihat air mengalir dibawahnya. Tangganya terbuat dari emas permata, dan didalam Istana itu terdapat tujuh puluh kamar, yang didalamnya telah siap bidadari-bidadari melayani kita disetiap kamar. Belum lagi makanannya bermacam-macam yang setiap makanannya dapat mempunyai tujuh puluh rasa. Setiap dicoba semakin bertambah kenikmatannya.

4. Belum lagi kemampuan kita yang Allah kasih di Surga seperti Tingginya nabi Adam AS, Parasnya Yusuf AS, Suaranya Daud AS, Kekuatannya Musa AS, Umurnya Isa AS, Akhlaqnya Rasullullah SAW dan ditambah satu kelebihan lagi yang kelebihan ini tidak pernah Allah kasih kepada mahluk lain selain manusia. Yaitu kekuatan “Kun Fa Ya Kun” nya Allah, apapun yang kita minta disurga akan terjadi.

5. Luasnya Surga, bagi yang terakhir masuk Surga saja ini Allah berikan 10x lipat lebih luas daripada langit dan bumi. Ada yang masuk seperti bangsawan, ada yang masuk seperti raja-raja tergantung pada amalnya masing-masing. Semuanya disambut disurganya masing-masing.

Jadi jangan sampai tertipu dengan dunia yang ada sekarang dan jangan mau dibodohi. Allah pingin kita masuk Surga makanya Allah kirim sampai dengan 124.000 Nabi. Kita harus pikirkan ini dari sekarang. Prinsip hidup itu bukannya bagaimana nanti ? tapi nanti bagaimana ? kecuali yang tidak mau masuk surga yaitu orang tertipu dan dibodohi oleh dunia. Inilah mengapa Ali RA pernah berkata dia pernah mendengar Nabi SAW bersabda Mahfum :

“Tidak sempurna Iman kamu sebelum kamu mempercayai Apa yang ada ditangan Allah lebih baik daripada yang ada ditanganmu.”

Iman ini walaupun sebesar biji debu, Allah akan gantikan kerajaan 10 kali lipat lebih besar dari dunia dan seisinya. Padahal untuk orang yang keluar dijalan Allah ini setiap pahala dikali 700.000 kali itu buat yang belum nikah, kalau sudah dikali 70 kali lagi, jadi 49.000.000 pahala. Sedangkan satu pahala saja Allah kasih 10x lebih besar dari langit dan bumi. Jawabannya Tidak pernah terdengar oleh telinga, tidak pernah terlihat oleh mata, tidak pernah terbesit dalam hati. Inilah Kehebatan, Kekuasaan, dan Kekayaan Allah. Laa Ilaaha Illallaah !

Tolong sebarkan artikel ini biar saudari kita yang pertama kali posting ini di blognya dapat pahala yang gede ( copas again !)


Source : di klik aja

123 Hal yang Buat Kaum Pria Meneteskan Air Mata



Ada sedikitnya tiga hal yang dapat membuat kaum pria meneteskan air mata, yaitu: cinta, dosa, dan wanita.
(Dito Anurogo)

Cowok kok nangis? Malu, dong… Ah siapa bilang? Sst… kalau kamu mau tahu apa saja yang bisa membuat lelaki itu menangis, bersedih hati, terluka, atau kecewa, bacalah artikel ini sampai selesai.
– ** 00 ** –
Nah… inilah 123 hal yang membuat pria meneteskan air mata, atau setidaknya membuat hatinya tersayat, teriris, terluka-pedih….
Sosok pria sebagai seorang ayah, ia akan menangis, berduka, terluka, sedih, atau kecewa jika:
  • Ada pria lain, selain dirinya, di hati istri yang amat dicintainya.
  • Ia ditinggalkan sendirian oleh anak dan istrinya.
  • Ia tidak pernah dianggap ada oleh keluarganya.
  • Kedatangannya disambut dengan omelan, berbagai macam pertanyaan penuh kecurigaan, atau muka masam dari istri dan/atau anak-anaknya. Sepantasnya seorang istri menyambut suami dengan sapaan nan lembut, senyuman yang mesra, dengan pakaian yang memesona.
  • Istrinya diketahui selingkuh atau “ada main” dengan pria lain.
  • Ia tidak mampu memberikan uang jajan untuk putra/i yang dicintainya.
  • Ia tidak mampu memberikan atau membelikan yang terbaik untuk istri dan anak-anaknya.
  • Ia masih tergantung dengan orang tuanya, terutama dalam segi materi.
  • Ia teringat dengan masa lalunya yang begitu menyenangkan, dan sekarang ia merasa begitu menderita.
  • Jika masa lalunya begitu kelabu, ia akan menyesalinya mengapa ia seperti itu, sehingga… kini ia berjanji untuk bertaubat agar lembaran kehidupan menjadi putih berseri.
  • Ia dimasukkan oleh anak-anaknya ke panti jompo setelah ia tidak lagi mampu berbuat apa-apa.
  • Ia dibantah anak-anaknya dengan cara yang begitu kasar.
  • Anak-anaknya yang dibesarkan dengan penuh kasih sayang membencinya ketika mereka (beranjak) dewasa.
  • Anak-anaknya menjadi pembangkang, nakal, bandel, sulit diatur. Intinya adalah anak-anaknya menjadi orang yang kurang/tidak cerdas baik dari segi IQ (intelektual), EQ (emosional), SQ (spiritual), maupun AQ (adversity quotient).
  • Anak-anaknya hanya mau hartanya saat ia ada, bahkan sampai berebut warisannya setelah ia tiada.
Sosok pria sebagai seorang anak, balita, anak kecil, atau remaja ia akan menangis, bersedih, terluka, berduka, atau kecewa jika:
  • Kehadirannya di dunia ini ternyata tidak dikehendaki oleh orang tuanya.
  • Ia dikatakan sebagai anak haram, anak durhaka, anak yang tak tahu balas budi, anak kurang ajar, anak yang tak tahu berterimakasih, dan sebutan lainnya yang tak pantas.
  • Ia tidak dibelikan mainan atau sesuatu yang diinginkannya.
  • Ia merasa haus.
  • Ia merasa lapar.
  • Ia merasa atau melihat orang tuanya tidak harmonis, sering cekcok, sering bertengkar.
  • Ia dijauhkan dari sesuatu (baik barang, benda, mainan, maupun eseorang) yang disukai atau dicintainya.
  • Ia merasa kemauan/keinginannya tidak dipenuhi oleh orang tuanya.
  • Ia dimarahi, terutama hanya gara-gara masalah kecil/sepele.
  • Ia dibentak-bentak.
  • Ia terlalu dibatasi dan dikekang.
  • Ia dilarang bergaul dengan lawan jenis, hanya karena alasan takut dengan pergaulan bebas. Solusinya: orang tua memberitahu cara-cara bergaul yang agamis dan dinamis.
  • Ia dilarang melakukan sesuatu dengan alasan kasihan atau sayang. Sering kita mendengar orang tua berkata, “Melarang itu berarti tanda sayang.” Tidak dalam semua hal ungkapan ini benar.
  • Ia tahu orang tuanya terlilit hutang, atau ada masalah yang tak mudah untuk dipecahkan.
  • Ia tahu orang tuanya terlibat dalam masalah kriminal.
  • Ia dipaksa menikah, atau dijodohkan orang tuanya dengan seorang gadis yang tidak dicintainya, atau dijodohkan dengan seorang wanita demi memenuhi ambisi, keinginan, kemauan orang tuanya, misalnya: mempertahankan kerajaan bisnis keluarga, demi reputasi-popularitas, demi kekayaan dan kejayaan, dsb.

Sosok pria sebagai seorang kekasih, ia akan menangis, atau setidaknya terluka, kecewa, bersedih hati, jika:
  • Ia tidak bisa membahagiakan wanita yang dikasihinya.
  • Kehadirannya sama seperti ketiadaannya.
  • Ia tidak bisa membuat wanita yang disayanginya tersenyum bahagia dan wajahnya berbinar ceria.
  • Wanita yang dicintainya (ternyata) tidak mencintainya dengan sepenuh hati, atau hanya mencintainya dengan separuh hati.
  • Kekasihnya berpaling ke lain hati, mencari kehangatan lelaki lain, mencari pelukan lelaki lain.
  • Wanita yang dipujanya (diam-diam) mengagumi, memuji-muji, memuja kelebihan cowok lain, terlebih di depan matanya sendiri, lalu memandang rendah dirinya.
  • Wanita idaman hatinya hanya mencintai hanya saat memerlukannya, jika tidak sedang butuh… wanita itu berpaling ke pria lain.
  • Ia melihat wanita yang dikasihinya sedang bermesraan, bergandengan tangan, berciuman, dan/atau berselingkuh dengan pria lain.
  • Ia dibanding-bandingkan dengan pria lain, terutama dalam masalah status, pekerjaan, dan… uang (harta).
  • Ia merasa dikhianati oleh wanita yang begitu dikaguminya dikasihinya, disayanginya, dan dicintainya.
  • Ia ditinggalkan, dicampakkan, ditelantarkan, atau ditinggal pergi begitu saja, diputuskan secara sepihak oleh wanita yang amat dicintainya.
  • Ia (merasa) dicintai oleh wanita yang salah, pada saat yang salah (di waktu yang tidak tepat), dan di tempat yang salah.
  • Ia setia, namun kekasihnya tak setia.
  • Cinta wanita kepadanya dihiasi dengan kepalsuan. Maksudnya, wanita itu mencintainya karena ia memiliki harta, kedudukan, popularitas. Singkatnya, wanita itu mau dan mencintai karena sang Pria “memiliki dunia”. Setelah semuanya tiada, pria itu ditinggalkan begitu saja.
  • Cinta wanita kepadanya dibingkai dengan kehampaan. Maksudnya, wanita itu hanya berpura-pura saja mencintainya, atau menjadikan dirinya semata hanya sebagai pelampiasan, pelarian, pelabuhan sementara. Ungkapan “Dalam dunia percintaan, kepura-puraan adalah hal yang amat menyakitkan!” terasa kebenarannya.
  • Ia terlalu dikekang atau diatur oleh kekasihnya.
  • Ia harus selalu menuruti atau membenarkan semua kemauan, keinginan, saran, nasihat, pendapat dari wanita yang amat dicintainya.
  • Wanita yang disayanginya berubah menjadi baik hanya jika “ada maunya”.
  • Ia melihat wanita yang amat dicintainya sedang menangis atau bersedih hati.
  • Ia tidak bisa membantu wanita yang dikasihinya saat wanita tersebut benar-benar memerlukan pertolongannya.
Sosok pria sebagai seorang pengajar, guru, dosen, atau tutor, ia akan menangis atau bersedih hati jika:
  • Ia tidak bisa membuat muridnya memahami atau mengerti apa yang diajarkannya.
  • Ia menyaksikan muridnya gagal dalam ujian, tidak lulus dalam mata pelajaran/kuliah yang diberikannya. Kesedihan ini akan terasa begitu mendalam jika murid-muridnya gagal di dalam menghadapi “ujian Kehidupan”.
  • Ia melihat muridnya gagal dalam hidup dan kehidupannya.
  • Ia tidak bisa membuat muridnya lebih baik dari dirinya.
  • Ia tidak bisa membuat muridnya lebih pandai dari dirinya.
  • Ia tidak bisa membuat muridnya lemah lembut dalam bertutur kata, dewasa dalam bersikap, arif dalam memilih, dan bijaksana dalam memutuskan.
  • Ia melihat atau mendengar muridnya terlibat di dalam dunia hitam, seperti: kasus asusila, narkoba, kriminal, dsb.
  • Ia melihat muridnya menjadi sosok yang dijauhi masyarakat, seperti: koruptor (berdasi), pengusaha yang curang, buronan, pelacur, dsb.
  • Apa yang diajarkannya hanya dihafalkan sebatas teori dan tidak diaplikasikan di dalam kehidupan nyata.
  • Apa yang diajarkannya disalahgunakan, atau dengan kata lain, ilmu yang diajarkannya digunakan untuk kejahatan.
Sosok pria sebagai seorang pelajar/mahasiswa ia akan menangis, kecewa, dan/atau bersedih hati jika:
  • Ia dipaksa masuk ke jurusan yang sebenarnya kurang/tidak disukainya. Contoh kasus: orang tuanya ingin agar ia jadi dokter, sehingga ia dimasukkan ke fakultas kedokteran. Padahal sebenarnya ia ingin menjadi pebisnis yang hebat.
  • Ia tidak lulus ujian.
  • Ia gagal diterima di sekolah pilihannya.
  • Ia dikatakan atau dianggap bodoh oleh guru/dosen atau teman-temannya.
  • Ia tidak diterima di dalam pergaulan dengan teman sebayanya.
  • Ia dilarang tahu banyak hal oleh guru/dosennya, atau dikatakan belum saatnya kamu tahu tentang hal ini, padahal sebenarnya ia ingin menjadi ahli dalam hal itu.
  • Ia seorang pelajar/mahasiswa yang berprestasi dan berbakat, namun kurang/tidak didukung oleh sarana-prasarana dan fasilitas yang memadai.
  • Pemikiran atau pendapatnya (yang telah sesuai dengan berbagai literatur terbaru dan terpercaya) disalahkan, tidak diterima, diacuhkan begitu saja hanya gara-gara ia belum senior, masih belum bergelar, dsb.
  • Karya tulisnya diplagiat (dijiplak, ditiru seluruhnya, di-copy paste) oleh orang lain.
  • Ia dianggap orang yang aneh dan unik hanya gara-gara perilakunya, perkataanya, pemikirannya, pendapatnya aneh dan unik juga.

Sosok pria sebagai seorang pemuka/tokoh agama ia akan menangis, kecewa, dan/atau bersedih hati jika:
  • Dirinya sendiri ternyata jauh dari Allah, atau belum sepenuhnya menjalankan perintah agama yang dianutnya.
  • Putra/putrinya sulit diatur, sukar dinasihati, tidak bersikap sesuai ajaran agama.
  • Ia melihat umatnya bergelimang di dalam dosa dan kemaksiatan.
  • Ia tidak bisa membuat jamaah/gembalanya menjadi lebih baik dan lebih tercerahkan hidupnya.
  • Ayat-ayat kitab suci tidak diaplikasikan di dalam kehidupan sehari-hari.
  • Tempat ibadah hanya sebagai simbol atau pelengkap, tidak dimakmurkan, tidak digunakan, dan tidak dimaksimalkan fungsinya.
  • Ibadah hanya dilakukan sebatas ritual atau seremoni rutin belaka.
  • Banyak orang yang melakukan kejahatan atas nama agama dan Tuhan.
  • Banyak orang yang saling membenci, bermusuhan, bertikai, membeda-bedakan hanya karena berbeda agama.
  • Agama (termasuk ayat-ayat dari kitab suci) hanya digunakan sebagai topeng, kedok, atau senjata yang memudahkan atau memuluskan jalan untuk mencari popularitas/uang, meraih jabatan, melangsungkan pernikahan, melanggengkan bisnis, dan semata demi kepentingan duniawi.
  • Agama dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Inilah yang mengakibatkan berkembangnya paham sekuler dan hedonisme.
  • Ada orang yang mengaku sebagai orang suci, utusan Tuhan, atau Nabi.
  • Ada orang yang menjual diri demi sesuap nasi.
  • Ada orang yang rela menukar keyakinan agamanya demi memperoleh kesenangan/nikmat duniawi.
  • Ada orang yang tidak beragama, atau tidak yakin sepenuhnya kepada (kasih sayang) Allah.
Sosok pria sebagai seorang kepala negara, pemimpin, atau pejabat (yang ideal dan berhati nurani) ia akan menangis, kecewa, bersedih hati jika:
  • Pornografi, pornoaksi, dan semua hal yang bersifat porno dan asusila begitu merebak serta meracuni berbagai sendi kehidupan dan merusak generasi muda di negeri ini.
  • KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) masih ada dan merajalela di negeri ini.
  • Ia tidak dapat berlaku adil kepada rakyatnya.
  • Biaya pendidikan mahal dan tak terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
  • Berbagai fasilitas, sarana dan prasarana kesehatan tidak dapat dinikmati oleh semua warga negara.
  • Sumber daya alam negeri ini dikuasai oleh investor asing.
  • Kemiskinan dan pengangguran masih melanda negeri ini.
  • Keputusannya membawa penderitaan atau menyengsarakan banyak orang.
  • Negeri ini masih saja “dijajah” atau “dikuasai” oleh bangsa asing. Bentuk-bentuk penjajahan modern dapat berupa: ekonomi, budaya, ideologi, hiburan (entertainment), teknologi, komunikasi, dsb.
  • Banyak kaum muda yang bermalas-malasan, tidak produktif, konsumtif, dan hanya sebagai penganut hedonisme dan korban teknologi modern.
  • Negeri ini menjadi sasaran teroris, sarang teroris, disebut teroris, atau menjadi korban dari terorisme global.
Sosok pria sebagai seorang sahabat sejati, ia akan menangis, bersedih hati, terluka, atau kecewa jika:
  • Dikhianati, terutama oleh orang-orang terdekatnya.
  • Dimanfaatkan oleh siapapun dalam bentuk apapun.
  • Tidak ada seorangpun yang menolongnya saat ia memerlukan bantuan.
  • Diputuskan, diasingkan, dikucilkan dari pergaulan tanpa sebab atau alasan yang jelas.
  • Difitnah secara keji, terutama oleh orang yang selama ini dipercayainya.
Sosok pria sebagai “musuh Tuhan”, teroris, atheis, penjahat, atau koruptor, ia akan menangis, bersedih hati, terluka, atau kecewa jika:
  • Banyak orang yang bertaubat dan dekat dengan Allah.
  • Banyak wanita yang menutupi auratnya, berjilbab, dan menjaga kesucian serta harga dirinya.
  • Para pejabat menjadi jujur, tidak lagi mau disuap, diberi gratification.
  • Birokrasi di negeri ini menjadi begitu cepat dan dipermudah.
  • Supremasi hukum ditegakkan, sehingga semuanya sama dihadapan hukum.
Sosok pria sebagai seorang petani, ia akan menangis, bersedih hati, terluka, atau kecewa jika:
  • Hasil panennya kurang menggembirakan dan tidak begitu melimpah, sehingga hasilnya tidak dapat mencukupi kebutuhan dirinya dan keluarganya.
  • Hama (wereng, tikus, dsb) merusak sawah ladangnya, sehingga gagal panen.
  • Harga pupuk mahal.
Sosok pria sebagai seorang nelayan, ia akan menangis, bersedih hati, terluka, atau kecewa jika:
  • Hasil tangkapannya sedikit, sehingga tidak bisa untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarganya.
  • Harga bahan bakar, terutama solar, menjadi mahal.
  • Gelombang laut pasang, sehingga ia tidak bisa melaut seperti biasa.
Sosok pria sebagai seorang pedagang, pengusaha, pebisnis, ia akan menangis, bersedih hati, terluka, atau kecewa jika:
  • Mengalami kebangkrutan yang sampai mengakibatkan dirinya harus memulai lagi dari awal atau dari nol.
  • Tidak ada yang menggantikan dirinya atau mewarisi usahanya.
  • Terjadi resesi dan krisis global, sehingga harga bahan baku menjadi tak terjangkau.
Sosok pria sebagai seorang peneliti, ilmuwan, cendekiawan, ia akan menangis, bersedih hati, terluka, atau kecewa jika:
  • Hasil penelitiannya tidak dapat bermanfaat bagi umat manusia.
  • Ia dipersulit atau tidak diberi fasilitas, dana, bantuan untuk melakukan risetnya.
  • Perhatian serta apresiasi masyarakat dan pemerintah amat kurang di bidang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Padahal majunya suatu negara salah satunya adalah karena pengembangan riset dan teknologi.
  • Kesejahteraan dirinya sendiri dan keluarganya kurang/tidak diperhatikan, diabaikan begitu saja oleh negara/pemerintah, sementara pikiran, waktu, dan tenaganya “diperas” untuk terus meneliti dan berkarya.
Sosok pria yang berprofesi sebagai seorang penulis, sastrawan, seniman, budayawan, pekerja seni, perupa, musisi, fotografer, programmer, dan juga profesi lainnya (terutama di bidang sastra dan seni budaya) yang belum tersebut di artikel ini, ia akan menangis, bersedih hati, terluka, atau kecewa jika:
  • Tidak ada atau kehabisan ide untuk memulai berkarya. Atau mengalami kebuntuan ide di tengah-tengah berkarya, yang menyebabkan karyanya tidak dapat terselesaikan dengan sempurna.
  • Ide atau hasil karyanya dibajak, disalahtafsirkan, tidak diapresiasi secara layak, atau tidak diakui sebagai suatu karya (bercitarasa seni).
  • Hasil karyanya dinilai rendah atau dihargai amat murah, tidak sesuai dengan kualitas, mutu, atau nilai karya itu yang sebenarnya.
Perlu diketahui, minimnya bantuan, dukungan, dan perhatian pemerintah di bidang sastra dan seni budaya telah membuat negeri ini kehilangan jatidirinya sebagai negeri yang berbudaya adiluhung.

Source : just click