Di alam arwah Allah telah bertanya pada semuanya, “Apakah Aku Rabbmu ?” semua mengakui dan sepakat bahwa Allah adalah Rabb kita. Jadi dunia ini adalah tempat untuk menguji apa yang telah kita sepakati dan kita akui di alam arwah. Masalahnya kebanyakan dari kita setelah sampai di alam dunia, Allahnya tidak keliatan. Allah tidak pernah berubah, tetapi kitanya yang berubah. Dari jaman Adam AS sampai sekarang Allahnya tetap sama dan tidak berubah, tetapi kitanya yang selalu berubah-ubah kepada Allah. Keyakinan kita berubah-ubah ketika di dunia. Nanti di kubur akan ditanya lagi, kalau jawabannya benar maka akan dikatakan benar. Kalau jawabannya bohongpun nanti Allah akan kasih tau.
Orang yang beragama, baik ibadahnya, ini tidak otomatis dia jadi kaya, atau pangkat naik. Tetapi agama ini adalah memberikan keberkahan yaitu menghilangkan ketakutan dan kesusahan walapun miskin. Dengan agama ini Allah akan masukkan rasa kaya walaupun dia hidup miskin. Sekarang masalahnya adalah hati yang miskin, hati yang selalu merasa kurang, tidak pernah cukup, selalu was-was. Inilah masalah semua orang hari ini. Tapi karena Allah ini Maha Baik maka Allah berikan kita agama. Jadi agama itu adalah keberkahan dan ketenangan bukan untuk mendatangkan kekayaan atau kenaikan pangkat. Modal hidup yang terbaik adalah bagaimana kita dapat hadirkan Allah dalam hati ini dengan Agama. Agama adalah tertib hidup yang Allah kasih untuk manusia. Kalau matahari tidak mau ikut tertib yang Allah kasih, bintang tidak mau ikut tertib yang Allah kasih, maka yang ada kerusakan. Begitu juga kita jika kita tidak mau ikut tertib yang Allah kasih maka kita akan rusak dan merusaki. Karena tanpa agama hati orang ini akan rusak walaupun hatinya dipenuhi seluruh isi langit dan bumi, tetap aja tidak akan pernah merasa tercukupi atau terpuasi, selalu merasa kurang. Kalau hati udah rusak maka rusaklah seluruhnya. Hidupnya akan rusak dan merusaki. Banyak orang yang kelihatan sukses dari kebendaan dan pangkat tetapi susah hatinya. Ini karena tidak nyambung dengan Agama. Tetapi kalau ada Agama hati orang ini akan baik. Jika baik hatinya maka akan baik badannya, dan kehidupannya. Hati ini akan tenang, tidak stress, tidak merasa susah dan sedih. Tenang aja, kan ada Allah. Laa Illaha Illallah.
Dunia ini hanya tempat untuk persiapan untuk kehidupan yang abadi, tempat untuk usaha. Sedangkan akherat adalah tempat untuk menerima hasil atau gaji. Sukses dan gagalnya seseorang nanti di akherat bukan di dunia. Banyak orang kelihatan dari segi kebendaan sukses ternyata susah. Firaun dan Qorun dari segi kebendaan dan kekuasaan kelihatannya sukses tetapi ternyata didunianya saja sudah menderita, apalagi setiap ketemu Musa AS, selalu keluh kesah. Kehidupan yang sukses sebenarnya adalah kehidupan yang dapat mengantarkan kita ke surganya Allah. Daripada hidup terkenal, kaya raya, dan berkuasa tetapi ujungnya masuk neraka, ini namanya kegagalan.
Dunia ini bukannya tempat untuk memenuhi kemauan kita, tapi tempat untuk bersabar atas keinginan-keingan kita. Sekarang ini adalah tempat untuk ikuti maunya Allah, nanti Allah baru penuhi maunya kita di surga. Nanti akan ada satu kesempatan Allah akan sempurnakan seluruh kemauan kita, sesuka kita. Tapi sekarang kita sempurnakan dulu maunya Allah. Dunia ini hanya tempat ujian dan penjara bagi orang beriman. Tidak ada kebebasan bagi orang beriman selama di dunia. Semuanya harus ikut aturan seperti dalam penjara. Bebas nanti kalau masuk surganya Allah. Didunia ini kita di uji untuk ikuti perintah Allah yang kelihatan hasilnya. Kalau dilihatin hasil dari 27 derajat sholat maka kontan mesjid akan ramai jadi tempat antrian. Bahkan kini yang taat terlihat susah dan yang tidak taat telihat senang. Ini karena dunia ini adalah tempat untuk bersabar bagi orang beriman, senangnya nanti di akherat.
Seperti dalam suatu kisah ada 2 orang pemancing yang satu kafir yang satu beriman. Ketika mereka pergi mancing ketempat yang sama, pada waktu yang sama, dengan perlengkapan yang sama. Orang beriman mengucapkan bismillah ketika memancing dan yang kafir mengucap nama tuhannya. Namun ketika selesai memancing yang kafir mendapatkan hasil yang banyak sedangkan orang beriman tidak mendapatkan satu ekor ikanpun. Malaikat bertanya kepada Allah mengapa demikian. Ini karena hasil jerih payah orang kafir ini di balas di dunia sedangkan orang beriman di akherat. Lalu Allah perlihatkan Neraka sebagai tempat kembalinya orang kafir dan Allah perlihatkan surgabuat orang beriman yang sabar. Maka para malaikatpun sepakat bahwa tidak ada artinya susah di dunia bagi orang beriman dibanding kesenangan yang Allah berikan di akherat. Dunia tempat sandiwara saja. Kini dipanggil adzan tidak ada untungnya mendingan dagang di pasar banyak untungnya. Nanti dulu lihat akhirnya, hanya orang-orang yang mau meyakini bahwa keuntungan hanya ada di balik amal yang akan bahagia pada akhirnya. Hasil dari pasar hanya bisa dinikmati ketika hidup, tetapi amal yang sedikit dapat dinikmati sampai mati.
source : klik aja , dan jangan lupa ajak orang untuk gabung di group ini : Alhamdulillah !
0 komentar:
Posting Komentar